Nama:
Buku filsafat “Cai Ken Dan” menulis:”Hidup manusia singkat bagaikan bunga api, berebut sesuatu dan saling menjatuhkan. Apakah hasilnya dapat abadi ? Kalau terus berdebat kusir saja, bagai berdiri di ujung tanduk dekicot, tak tahu luasnya dunia
Emas, perak, dan harta melimpah, saat mati tak sepeserpun terbawa
Loba
Nafsu birahi timbul, sama arti bearada di tungku membara; terlalu tamak cinta, sama arti terjun di lautan derita. Pikiran bersih dan tenang, tak bakal tercemar demu keduniawian; pikiran mampu sadar, berarti telah naik ke pantai bahagia.
Tidur
Suka tidur nyenyak berselimut di atas kasur, terganggulah hawa murni langit dan bumi. Memiliki gedung megah ribuan banyaknya, malam tidur hanya memerlukan sekian meter saja.
Makan
Puas seleranya meskipun makan bubur ala kadarnya, bakal mengerti memandang tawar kehidupan duniawi. Memiliki sawah produktif puluhan ribu hektar luasnya, namum tiap hari hanya makan seliter beras saja.
Han U telah menjadi kaisar namun masih ingin menjadi dewa/
Se Cong kaya raya, namun masih mengeluh dirinya miskin’Can Ngo elok rupawan, namun masih bercermin dirinya jelek.
Beng Cu 800 tahun umurnya, namun masih berdoa minta panjang umur.
0 komentar:
Posting Komentar